“Tetapkan Tujuan Hidup”

“Without goals, and plans to reach them, you are like a ship that sail with no destination” (Fritzhugh Dodson)

Itulah perumpamaan bagi orang yang tidak punya tujuan dalam hidupnya.

Banyak orang melakoni perannya, tapi tidak tahu arah hidup yang ingin ditujunya. Mereka-reka hidup adalah apa yang kemudian dilakukannya.

Bila sesuatu hal buruk terjadi, mereka akan berdalih nasib tak berpihak padanya.

Tidak jarang seseorang baru menyadari tujuan hidupnya pada usia tua. Sangat disayangkan memang.

Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu
adanya perubahan tersebut… hingga akhirnya tujuan hidupnya tidak tercapai!

Sebenarnya, tidak masalah jika kita harus mengubah tujuan hidup beberapa kali. Hal yg terpenting adalah
setiap saat kita mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai.

Setidaknya kita tahu ke mana kita akan berjalan dan strategi apa yang harus diambil.

4 Cara Yang Bisa Kita Pakai Untuk Menetapkan Tujuan Hidup:

Baca entri selengkapnya »


http://www.4shared.com/embed/229276628/cf4d7efd


Sayyidina Ali r.a pernah berkata, “manusia baru akan terbangun dari tidurnya ketika ia menghadapi kematian”. Sungguh sebuah ungkapan yang sangat mendalam. Kehidupan yang kita jalani di dunia ini tak lebih dari sekedar mimpi yang kelak harus kita pertanggungjawabkan di hadapan sang Khalik.

Berikut ini adalah sebuah cerita yang menyentuh tentang makna kehidupan dan kematian.

Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil jacky berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan kampung Limo.

Baju merahnya yang kebesaran melambai lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram tangan bapaknya.

Jacky memasuki wilayah pemakaman umum Kp.Limo, Berputar sejenak ke kanan & Kemudian duduk Di atas seonggok nisan
“Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915:20- 01-1965″

“Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo’a untuk nenekmu” jacky melihat wajah bapaknya, lalu menirukan tangan ayahnya Yang mengangkat ke atas Dan ikut memejamkan Mata Seperti bapaknya. Ia mendengarkan bapaknya berdo’a untuk Neneknya… Baca entri selengkapnya »


Saat ini nama-nama hewan semakin top di dunia manusia. Media cetak dan elektronik di dunia manusia sering mempopulerkan nama-nama hewan. Sebut saja teri dan kakap. Tahun lalu cicak dan buaya yang jadi pembicaraan hangat. Selain kedua hewan tersebut, masih banyak lagi nama hewan lainnya yang populer di dunia manusia seperti monyet, kunyuk, tikus, kampret, anjing, cecunguk dan kroco. Nama-nama hewan tersebut kerap kali kita dengar untuk suatu cacian yang tidak enak didengar oleh telinga. Apakah memang benar hewan-hewan yang disebutkan itu memiliki perilaku yang buruk, seburuk seperti penggunaannya di dunia manusia? Padahal sebenarnya manusia yang berperilaku lebih rendah dari hewan-hewan tersebut.

Umpatan dan cacian tak lepas dari percakapan di dunia manusia. Baik yang terucap di bibir maupun hanya sekedar umpatan dalam hati. Saya jadi tak tega melihat nama-nama hewan tersebut semakin populer di dunia manusia. Jika memang hewan-hewan itu tahu nama mereka akan dijadikan cacian di dunia manusia mungkin tak ada hewan yang mau diciptakan jadi monyet, anjing, kampret, dsb. Mereka lebih baik memilih jadi hewan yang namanya tak dijadikan bahan umpatan seperti Elang, Merpati, Penguin, dsb. Baca entri selengkapnya »